And now the end is near
And so I face the final curtain
My friend I'll say it clear
I'll state my case of which I'm certain
I've lived a life that's full
I traveled each and every highway
And more, much more than this
I did it my way
Regrets I've had a few
But then again too few to mention
I did what I had to do
And saw it through without exemption
I planned each charted course
Each careful step along the byway
And more, much more than this
I did it my way
Yes there were times I'm sure you knew
When I bit off more than I could chew
But through it all when there was doubt
I ate it up and spit it out, I faced it all
And I stood tall and did it my way
I've loved, I've laughed and cried
I've had my fill, my share of losing
And now as tears subside
I find it all so amusing
To think I did all that
And may I say not in a shy way
Oh no, oh no, not me
I did it my way
For what is a man what has he got
If not himself then he has not
To say the things he truly feels
And not the words of one who kneels
The record shows I took the blows
And did it my way
Yes it was my way
*****
Kawan, pernahkah kita berpikir tentang tujuan akhir dari hidup kita..
Apa yang akan kita bawa sebagai bekal menuju perhentian akhir itu
Apakah harta yang kita miliki selama hidup..
Atau harta yang telah kita berikan untuk orang lain..sebagai tiket perjalanan itu
Sahabat, gelar apapun yang kita dapat..
Baik akademik maupun sebut-sebutan sosial budaya..
Ternyata tidak menjadi pasport keberangkatan itu...
Uang dan segala harta benda yang kita miliki...
Ternyata bukan ongkos dan akomodasi..
Lantas, masihkah kita terus bergumul dengan semua itu...
Saudaraku...
Gelar yang masuk dalam CV kita untuk pasport perjalanan akhir hanya TAQWA..
Harta yang kita bawa sebagai bekal dan oleh-olehnya ialah sedekah dan zakat yang kita berikan pada sesama..
Berhitunglah... kita mau pesawat eksekutif, kelas bisnis, atau ekonomi...
Yang akan kita gunakan untuk menghantar kita ke titik awal kehidupan abadi..
Tentukan jalan kita mulai sekarang...
Manakah jalan yang hendak kita lalui sebagai rutenya...
Aku memilih jalanku...inilah caraku bertemu dengan Sang Penguasa..
Tanpa gelar duniawi dan harta benda...
Ku hanya ingin sekadar bersih, agar wangi di kedua lubang hidungNya
Saat Dia merangkulku dan membimbingku ke pintu SurgaNya...
R. Muttaqin
Kisah Nyata, Hasil Renungan, Cerita Lucu, Personifikasi kehidupan, Ontologi Puisi, dan Kalimat Bersayap Penuh Makna Untuk Menumbuhkan Introspeksi Diri dan Berbagi Kepada Sesama
Selamat Datang
SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERBAGI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Ilmu “Bismillah” www.facebook.com Ini kisah nyata, sewaktu masih dibangku SMA, aku rajin ikut lati...
-
Ibrahim bin Adham adalah seorang raja yang sangat besar kekuasaannya. Oleh karena kehidupan yang mewah dan serba cukup tidak membawa ketenan...
-
1. Si Raja Batak (Sebelum Masehi dan Sebelum ada Marga) Merupakan nama kolektif dari para leluhur Batak. Banyak orang yang salah sangka de...
-
Sebuah jam dinding yang baru selesai dibuat. Pembuatnya menggantungkannya di dinding. Jam dinding baru yang masih muda itu melihat ke kiri d...
-
Menyikapi Segalanya dengan Kebaikan Tersebutlah suatu kampung, yang sebagian besar penduduknya selain bercocok tanam, mereka terkenal seb...
-
Membaca judul di atas, mungkin Anda semua mengira bahwa saya adalah orang yang amat sombong, angkuh dan pemuja harta. Untuk sementara, biark...
-
Menapaki perjalanan hidup di tahun 2010, banyak hal aku catat. tawa lepas, senyum getir, tangis mengisak, sampai galau hati yang menyesakkan...
-
1. Serve God, honour the King. Sembah Tuhan, hormati Raja. *English Proverb 2. Humor prevents the hardening of attitudes. Gurauan mence...
-
Kisah 1 Menemukan Kebaikan dalam Kesesatan Saat hari pertama aku memasuki dunia sekolah, aku diantar oleh ibuku. Sesampainya di sekolah,...
-
Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar di hadapan mereka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar