Selamat Datang

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT BERBAGI

Jumat, 21 Januari 2011

BUNG

Bung, masihkah kau ingat..
Dua paragraph yang pernah kau bacakan
Untaian kalimat yang telah menghancurkan belenggu
Dan menjadi nyanyian syahdu sang Ibu
Laksana jembatan emas penghantar kebebasan..

Bung, kalimat-kalimatmu merdu didengar
Mengoyak abad yang terkungkung kenistaan
Meretakkan safir-safir biru negeri yang hampir beku
Lalu berguling, berdesakan dan menggenang dalam kubangan darah
Negeri ini telah kau beri harapan..

Bung, masihkah kau ingat..
Seorang lelaki kurus dan tua
Di sebuah pematang sawah yang subur
Yang namanya melekat dalam dadamu yang mendidih
Bergolak, menggelembung dan tumpah di atas revolusi yang tak selesai

Bung, kini dia tlah bersamamu..selamanya
Tapi rahim sang Ibu trus melahirkan orang-orang sepertinya
Banyak dan kian bertambah banyak
Bahkan bukan lagi di ujung pematang
Tapi di semua sudut menara kesombongan ini

Bung, belenggu yang kau hancurkan
Kembali dirajut oleh tangan-tangan tak berhati
Mengekang kembali punggung-punggung legam anak negeri
Dalam untai kezoliman sesame anak bangsa

Bung, generasi yang kau lahirkan bukan seperti anak kandungmu
Mereka juga beringas seperti musuh-musuhmu dulu
Mereka mungkin lupa akan ucapan agungmu
“Kutitipkan negeri ini padamu”
Bukan untuk dikuasai kan Bung..?

Jakarta, Januari 2011

R. Muttaqin

Puisi curahan hati pada Bung yang telah meneriakkan Proklamasi untuk negeri ini bersama Sahabat sejati….Bung yang lain

Tidak ada komentar:

Entri Populer